Pesilat Simokerto Deklarasi Damai

banner 468x60

 

Gantaranews.id SURABAYA —26 April 2025 Komitmen menjaga kerukunan dan kedamaian ditunjukkan para pesilat dari berbagai perguruan di Kecamatan Simokerto, Surabaya. Dalam sebuah acara bertajuk Deklarasi Damai, Jumat malam, mereka sepakat menolak segala bentuk kekerasan dan bertekad menjaga kondusifitas wilayah.

Acara yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Simokerto, Jalan Tambak Rejo No. 6, ini diprakarsai oleh Kapolsek Simokerto, Kompol Didik Triwahyudi, S.H., didukung oleh Camat Simokerto, Noervita Amin, S.H., M.Si., serta Danramil Simokerto, Mayor Arm Imam Subandi. Deklarasi ini juga melibatkan jajaran TNI, Polri, Satpol PP, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta para ketua perguruan pencak silat setempat.

Dalam sambutannya, Kompol Didik mengungkapkan rasa bangga atas sikap para pesilat di Simokerto yang selama ini mampu menjaga keamanan dan tidak terlibat dalam aksi tawuran. Ia menekankan bahwa seni bela diri harus menjadi simbol keindahan, kehormatan, dan kedamaian.

Bacaan Lainnya

“Silat itu adalah seni gerak, seni keindahan. Kalau tawuran, itu bukan seni. Mari kita buktikan, pesilat Simokerto cinta damai dan bisa jadi teladan,” ujar Kompol Didik.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan dan penandatanganan Deklarasi Damai. Ketua-ketua perguruan silat seperti PSHT, Pagar Nusa, Tapak Suci, Tongkat Sakti dan Putra Majapahit, Persinas As’ad, dan Gapsi, turut membubuhkan tanda tangan mereka. Tokoh agama dari MWCNU, Muhammadiyah, MUI, dan LDII Kecamatan Simokerto juga hadir dan mendukung penuh kegiatan ini.

Sebagai bentuk semangat persatuan, seluruh peserta bersama-sama meneriakkan slogan “Wani Jogo Suroboyo”, menegaskan tekad untuk menjaga Simokerto dan Surabaya tetap aman, damai, dan harmonis.

Dengan deklarasi ini, para pesilat Simokerto menegaskan bahwa bela diri bukan sekadar kemampuan bertarung, melainkan juga komitmen menjaga kehormatan, persaudaraan, dan perdamaian di tengah masyarakat.(Gan/bgs)

Pos terkait