Foto di unggah media gantaranews.id by wati
Gantaranews.id Surabaya, 11 Februari 2025 – Suasana di SPBU Banjar Sugihan, Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Surabaya,
yang biasanya ramai dengan antrean pengisian bahan bakar, berubah mencekam pada Kamis (6/2/2025) dini hari.
Sebuah bentrokan antar kelompok silat pecah, meninggalkan batu berserakan dan helm pecah sebagai saksi bisu dari aksi pengeroyokan brutal yang terjadi di lokasi tersebut.
Awal Mula Keributan
Kejadian ini dipicu oleh konvoi sekitar 100 motor kelompok pesilat yang melintas dari Gresik menuju Surabaya. Saat melintasi Klakah rejo, Benowo, konvoi tersebut diduga mendapat provokasi dari kelompok silat lain di lokasi.
Pelemparan batu pun terjadi, memicu ketegangan yang berlanjut hingga kawasan Banjar sugihan.
Tak terima dengan kejadian itu, sekelompok orang yang sudah bersiap di sekitar tugu Banjar sugihan langsung melakukan pengejaran.
Seorang pesilat yang tertinggal di belakang menjadi sasaran amukan massa.
“Korban dikeroyok secara brutal hingga mengalami luka serius,” ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto, Selasa.
Polisi Bertindak Cepat, Tiga Pelaku Diamankan
Tak butuh waktu lama, Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan tiga terduga pelaku, yaitu:
DEH (20), warga Jalan Tengger Raya, Surabaya
MS (20), warga Jalan Banjarsugihan 1, Surabaya
RAR (17), warga Manukan Tohirin No. 10, Surabaya
Barang bukti yang diamankan antara lain rekaman CCTV, enam potongan batu batako, satu helm pecah, serta pakaian yang dikenakan pelaku saat kejadian.
Imbauan Polisi: Jangan Terprovokasi!
AKBP Aris Purwanto mengimbau seluruh masyarakat, terutama anggota perguruan silat, untuk menahan diri dan tidak mudah terpancing provokasi.
“Kami akan menindak tegas setiap aksi kekerasan yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Tidak ada toleransi bagi pelaku kriminalitas, terutama yang dilakukan secara berkelompok,” tegasnya.
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain yang terlibat dalam insiden ini.
Masyarakat yang memiliki informasi diminta segera melapor ke pihak berwajib.
Batu-batu yang berserakan dan helm pecah di lokasi kejadian menjadi pengingat bisu atas bagaimana konflik yang dipicu emosi
sesaat bisa berakhir dengan kekerasan yang merugikan semua pihak.,(gan/Wati)