Foto di unggah media gantaranews.id by Wati
Gantaranews.id Surabaya –21 februari 2025 Kecelakaan maut terjadi di Kota Batu, Jawa Timur, pada Rabu malam (8/1/2025) ketika sebuah bus pariwisata mengalami rem blong dan menyebabkan tabrakan beruntun di sepanjang 2,3 kilometer.
Insiden ini mengakibatkan empat korban meninggal dunia serta sepuluh lainnya mengalami luka-luka, mulai dari ringan hingga berat.
Bus Sakhindra Trans dengan nomor polisi DK 7949 GB kehilangan kendali sejak melintas di Jalan Imam Bonjol hingga akhirnya berhenti di Jalan Patimura.
Selama perjalanan tanpa kendali tersebut, bus menabrak sejumlah kendaraan dan pejalan kaki di tujuh titik tabrakan berbeda.
Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi III DPR RI, Rano Al Fath, mengapresiasi langkah cepat Polda Jawa Timur dalam menangani kasus ini.
Menurutnya, Ditlantas Polda Jatim telah bertindak tepat dengan tidak hanya menetapkan sopir sebagai tersangka.
Tetapi juga menjerat pemilik perusahaan bus sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kelalaian dalam perawatan kendaraan.
Kami mendukung langkah Polda Jatim yang tidak hanya berhenti pada sopir, tetapi juga memeriksa tanggung jawab pemilik perusahaan yang lalai dalam memastikan kelayakan kendaraan,” ujar Rano Al Fath.
Hasil penyelidikan bersama antara Ditlantas Polda Jatim dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan bahwa kecelakaan terjadi akibat kegagalan sistem pengereman.
Olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan guna mengidentifikasi faktor lain yang berkontribusi terhadap insiden tersebut.
Masyarakat di sekitar lokasi kejadian berharap agar kejadian serupa tidak terulang.
Mereka meminta pemerintah dan pihak berwenang untuk meningkatkan pengawasan terhadap kendaraan umum demi menjamin keselamatan penumpang dan pengguna jalan lainnya.
Sementara itu, keluarga korban yang ditinggalkan masih menunggu kejelasan hukum dan pertanggungjawaban dari pihak perusahaan bus.
Proses hukum terhadap pemilik perusahaan diharapkan bisa memberikan efek jera agar kejadian tragis seperti ini tidak lagi terjadi di masa mendatang.(Gan/Wati)