Ratusan Masa Gerakan Selamatkan Jawa Timur Siap Kepung Kantor Gubernuran Terkait PT Petrogas Jatim Utama

banner 468x60

Surabaya,Gantaranews.id – Tindakan seenaknya orang dekat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dalam mengelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) semakin menjadi jadi. Ditengarai oknum tersebut bertindak semaunya agar tercipta suatu sistem di BUMD yang bisa dikendalikan, dan arahnya menuju dugaan korupsi yang masiv dan terseteuktur

Melihat semua itu pentolan Gerakan Selamatkan Jawa Timur (GSJT), Riyadi yang akrab dipanggil Abah Riyadi bereaksi keras. Menurut Riyadi apa yang terjadi saat ini di BUMD Jatim sudah diluar batas kenormalan, entah semua itu diketahui oleh Gubernur Jatim dan sesuai arahan atau bahkan oknum oknum tersebut slintutan bermain sendiri. Yang jelas gaya kepemimpinan dan pengelolaan tersebut mengarahkan Jawa Timur dalam jurang hutang dan defisit besar.

“Sudah waktunya Khofifah selaku Gubernur Jatim tahu, bagaimana bawahannya bertindak sebagai Raja Kecil di BUMD Jatim. Saya sudah mengantongi nama raja kecil ini, dia seenak udelnya dalam mengambil kebijakan mesrinitu menabrak aturan. Tidak perduli dia orang dekat Khofifah atau tidak, yang jelas semua itu tidak dibenarkan,” ujar Riyadi

“PT Petrogas Jatim Utama, itu lahan korupsi, sama seperti BUMD Jatim lainnya buktinya ada kasus korupsi yang ditangani oleh Kejati dan itu terjadi di anak perusahaan PT Petrogas Jatim Utama,” tambahnya.

Bacaan Lainnya

Ketika ditanya siapa si ‘Raja Kecil’, Riyadi dengan senyum khas nya menjawab. Yang jelas sosok ini selalu berada dibawah ketiak Khofifah Indar Parawansa, dia pinta menjilat mencari tempat aman dan nyaman, terlebih lagi dia mempunyai ilmu selicin belut.

“Nanti lah akan saya buka siapa si ‘Raja Kecil’ di PT Petrogas Jatim Utama (PJU). Dia bisa me otak atik posisi Dirut di PT PJU,” kelakar Riyadi.

Masih Riyadi, menambahkan berkaca apa yang terjadi di beberapa BUMD Jatim yang sudah setengah bangkrut, bahkan ada yang kantor serta mesinnya dijadikan agunan ke Bank untuk mendapat suntikan dana buat menyambung nyawa padahal usaha usaha dari BUMD tersebut belum memberi keuntungan pada Pemerintah Provinsi Jatim. Hal tersebut bukan tidak mungkin terjadi terhadap PT PJU akibat ulah satu orang yang membuat PT PJU selayaknya usaha warisan keluarganya.

“Jika Ibu Gubernur tidak segera menindak satu orang ini, maka tunggu bangkrutnya dari PT PJU dan akhirnya menjadi beban Pemerintah Provinsi, tidak tahu lagi kalau oknum tersebut juga merupakan wayang dari Khofifah itu sendiri,” sambung Riyadi berapi api.

Ketika ditanya siapa yang harusnya bertanggung jawab atas semua ini. Riyadi dengan tegas menjawab Gubernur Jatim yang pertama harus bertanggung jawab, entah Tidak tahu atau pura pura tidak tahu. Selain itu dibawah Gubernur yang harus bertanggung jawab adalah Biro Perekonomian Jawa Timur.

Ungkapan Riyadi bukan tanpa dasar, karena PT PJU dibawah kendali Biro Perekonomian Setda Prov Jatim. Putih Hitamnya semua Badan Usaha Milik Daerah Biro Perekonomian Pemprov Jatim harus tahu, jika Biro Perekonomian kecolongan jelas akan muncul pertanyaan aneh aneh dari rakyat Jawa Timur.

“Yang jelas kamu Gerakan Selamatkan Jawa Timur (GSJT) akan melakukan langkah konkrit, yaitu turun kejalan. Tuntutan kami sederhana, cukit dan hilangkan ‘Raja Kecil’ dalam badan BUMD, kalau pun gak mampu maka dengan berat hati kami juga menuntut Khofifah juga turun dari jabatan Gubernur. Dalam demo akan kami buka semua data serta nama siapa ‘Raja Kecil’ tersebut sudah terlalu lama dna nyaman mereka menghormati rakyat Jatim,” ungkap Riyadi.

“Insya Alloh kami akan turun aksi dengan masa ratusan dari berbagai wilayah Jawa Timur, dan darinsemua elemen yang perduli akan Jawa Timur. Untuk mengenai kapan tanggal hari kami turun, saya pastikan Salma bulan bulan ini tidak sampai pertengahan bulan, Karena surat pemberitahuan aksi sudah kami buat dan siap kamu layangkan ke pihak Polrerabes Surabaya. Yang mana lokasindemo yaitu gedung Grahadi Jatim dan kantor Gubernuran Jatim,” ucap Riyadi menutut wawancara.

Sampai berita ini dinaikan, Kepala Biro Ekonomi Pemprov Jatim, Dr MHD Aftabuddin Rijaluzzaman, S.Pt, M.Si, saat dimintai tanggapan melalui pesan WA. Beliau menjawab.

“Maaf mas ya, saya masih ada giat dengan TPID dari Riau,” ujar Afta
(Why)

 

 

Pos terkait