Indramayu, GANTARANEWS.id –
Baru-baru ini Pemerintah Pusat telah menggelontorkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan, DAK tersebut diperuntukkan untuk pembelian/belanja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). dan besarannya sebesar 300 juta untuk 1 Puskesmas, sementara ada 4 Puskemas yang mendapatkan bantuan DAK tersebut. diantaranya, Puskesmas Kiajaran Wetan-Kecamatan Lohbener, Puskesmas Bongas-Kecamatan Bongas, Puskesmas Kertawinangun-Kecamatan Kandanghaur, dan Puskesmas Patrol-Kecamatan Patrol.
Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu selaku leading sektor bantuan tersebut, saat ini sedang melakukan pemilihan Perusahaan yang menyediakan produk atau barang lewat e-catalog (belanja on-line). menurut Kusyadi hasil Bocoran dari Orang dalam Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu yang Tidak bersedia Nama tertulis di Media On Line Gantaranews.id-Indramayu, dari sekian banyak perusahaan yang ber e-catalog yang mempunyai barang/produk tersebut, Dinas Kesehatan lewat Tim Teknis mengajukan 1 PT yang dianggap layak “di beli” barang/produk nya. namun pihak PPK dan PPTK Dinkes Kabupaten Indramayu sepertinya di duga “punya jagoan lain” untuk penyediaan barang/produk tersebut.
“Meski menurut sumber, bahwa perusahaan ber e-katalog yang di ajukan oleh Tim Teknis itupun sudah diperiksa secara teliti/seksama dan menyatakan layak. tapi sekali lagi, sepertinya PPK dan PPTK selaku pengguna anggaran lebih berat ke perusahaan lain,” Tutur Kusyadi, kepada Media On Line Gantaranews.id,
Pada Hari Sabtu, (21/6/2025), Pukul : 16.15 WIB berjumpa di Kedai Sport Bajri-Area Sport Centre-Karanganyar-Indramayu.
Menurut Kusyadi, Dia Mengatakan Bahwa Perusahaan tersebut bernama PT Bhineka Industri Nusantara, perusahaan ini diketahui di duga hanya menjual masker dan cairan sanitizer. bahkan produk IPAL mereka diduga tidak mempunyai Merek, sehingga tidak ada sertifikat hak merek. TKDN nya pun bukan punya PT Bhineka Industri Nusantara, tapi milik PT Autentik Karya Analtika. namun entah kenapa perusahaan tersebut di duga di daulat untuk menyediakan IPAL untuk 4 Puskesmas diatas tadi, bahkan Perusahaan tersebut (PT Autentik Karya Analitika, red) Jawa Tengah yang mensuplai PT Bhineka Industri Nusantara (perusahaan alkes tadi, red) untuk suplay IPAL ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu. dan ditenggarai PT Autentik Karya Analitika itu sendiri produk nya tidak punya TRL IPAL (Terdaftar Produk Ramah Lingkungan) di KLHK. mungkin persentase sucses fee lah yang di duga dijadikan pemicu untuk PPK dan PPTK tidak bertindak sesuai prosedur, Tegasnya lagi.
Bahwa Untuk memastikan proses perusahaan yang mempunyai e-catalog dipilih secara jujur dan adil yang mengikuti petunjuk pelaksanaan (juklak) serta petunjuk teknis (juknis), wartawan media ini mencoba konfirmasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Indramayu bernama Dr. Wawan Ridwan, dan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) bernama Ahmad lewat pesan singkat chatting whatsapp. namun Dr. Wawan Ridwan selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu sendiri bungkam tidak mau menjawab, lalu konfirmasi dilanjutkan ke nomor PPTK bernama Ahmad tadi dengan melontarkan 7 pertanyaan. namun PPTK Ahmad menjawab.
“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatu, pak kus punten, saya lagi rapat” pungkasnya.
Dihari kedua konfirmasi dilanjutkan kembali kepada Ahmad karena Kadinkes Dr. Wawan Ridwan masih tetap bungkam, Ahmad menjawab “Bismillah, pak Kus, punten tadi saya sudah koordinasi sama PPK terkait pertanyaan ini, beliau mengatakan bahwa nanti yang jawab pertanyaan ini pa Kadis”, Jelas Kusyadi lagi
Namun saat ditekankan bahwa sekali lagi, Kadis Dr. Wawan Ridwan masih bungkam, Ahmad kembali menjawab Bismillah. Sementara Respon/tanggapan dari pihak Dinas Kesehatan yang di Sampaikan oleh Ahmad kepada Kusyadi, Dalam pekerjaan/kegiatan fisik, saya baru kali ini sebagai PPTK, jadi sebaiknya pak Kus yang ngasih “petunjuk/masukan” pada saya
Kemudian Kalau melihat dari Konsep pertanyaan yang disampaikan pak Kusyadi tersebut, sepertinya mayoritas terkait kegiatan tahun lalu (2024) dan saya tidak turut dalam kegiatan tersebut, jadi mohon maaf ini bukan kapasitas saya pak, Ujar Ahmad di Ucap ulang oleh Kusyadi.
Secara pribadi Saya mengucapkan terima kasih pada pak Kusyadi (dan tim redaksi) yg sudah berkomunikasi dengan saya. momen ini saya anggap sebagai silaturahmi, katanya.
“Punten ya, maaf pak Kusyadi, saya hanya pelaksana. kemarin, saya sudah menghadap PPK dan pak Sekdis, pesan beliau yang jawab pak Kadis saja. punten ya pa Kusyafi, ” ujarnya.
Karena tidak juga mendapatkan penjelasan atas permasalahan diatas tadi karena bungkamnya Dr. Wawan Ridwan selaku Kadinkes Kab. Indramayu, memunculkan banyak spekulasi sehingga Bupati Indramayu Lucky Hakim dan Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Indramayu di harapkan mengawasi proyek IPAL Dinas Kesehatan tersebut. karena sistem pengadaannya yang lewat e-catalog tadi di duga melawan hukum, atau memang pihak Aparat Penegak Hukumnya Sudah Terima Fee % an, atau Tutup Mata, Papar Kusyadi, mengakhiri Komentarnya. (Asep A. Riyanto)