Model Bisnis Media Masa Depan: Kolaborasi, Digitalisasi, dan Gotong Royong

banner 468x60

Surabaya, Gantaranews.– Seminar bertajuk “Jurnalisme Berkualitas dan Berkelanjutan” menghadirkan diskusi menarik tentang masa depan industri media di era digital. Acara yang digelar di Surabaya pada Kamis (25/9/2025) ini menghadirkan tiga pembicara utama dan dipandu oleh moderator dari Promedia Technology Indonesia.

Tema besar yang diangkat adalah “Model Bisnis Masa Depan Industri Media yang Berkelanjutan dengan Mengedepankan Kolaborasi dan Digitalisasi.”

Tantangan Tsunami Informasi

Moderator membuka diskusi dengan menyinggung derasnya arus informasi saat ini. Jika dulu masyarakat harus menunggu koran terbit atau jadwal tayangan televisi, kini informasi hadir seketika melalui gawai. Kondisi ini ibarat “tsunami informasi” yang menuntut media tetap berkualitas sekaligus mampu bertahan secara bisnis.

Bacaan Lainnya

Sharing Resource ala Promedia

Pembicara pertama, CEO Promedia Technology Indonesia, Agus Sulistriyono, memaparkan pengalaman membangun model bisnis media berbasis kolaborasi.

Menurut Agus, konsep dasar Promedia adalah sharing resource dan sharing revenue. Media lokal yang menjadi mitra tidak dibebani biaya server maupun teknologi, karena infrastruktur disediakan oleh Promedia. Sebagai gantinya, pengelolaan iklan dilakukan secara kolektif, lalu hasilnya dibagi secara transparan.

“Intinya, media harus lincah dan terus bertransformasi mengikuti platform. Yang paling penting adalah menjaga brand value, karena brand itulah yang membawa keberlangsungan,” ujar Agus.

Menjawab Keterbatasan Media Kecil

Agus juga menyoroti tantangan media lokal yang kerap terkendala teknologi dan monetisasi. Banyak media di daerah hanya mengandalkan iklan pemerintah daerah yang nilainya terbatas. Akibatnya, sulit berkembang dan rentan kalah saing dengan media besar.

Promedia hadir untuk menjawab masalah itu. Dari sisi teknologi, Promedia menyiapkan infrastruktur server, keamanan, hingga Content Delivery Network (CDN) agar media kecil bisa diakses cepat dan stabil. Dari sisi bisnis, Promedia membantu paket iklan nasional agar bisa masuk ke media lokal.

Dalam kurun kurang dari empat tahun, Promedia telah bermitra dengan lebih dari 10 ribu media di 240 kabupaten/kota di Indonesia.

Optimisme Bisnis Informasi

Meski banyak tantangan, Agus optimistis bisnis media tidak akan pernah mati. “Informasi akan selalu dicari. Platform bisa berubah, tapi nilai brand dan kualitas jurnalistik itulah yang harus kita jaga,” tegasnya. (wati)

Pos terkait